CARA MEMASTER BURUNG UNTUK LOMBA
Pemasteran ibarat menjadi seni tersendiri bagi para kicaumania. Pemasteran ini dimungkinkan karena sebagian besar burung berkicau mampu meniru suara burung lain yang kerap didengarnya. Khusus kicaumania yang gemar turun ke arena lomba pemasteran menjadi hal yang wajib dilakukan agar burung murai batu, kacer, cendet, wambi, cucak hijau, atau burung kesayangan lainnya bisa mempunyai kicauan variatif saat dilombakan, serta dapat memberikan nilai lebih dari burung itu sendiri.
Baca Juga : Cara Rawat Murai Batu Trotol Agar Cepat Mutasi, Bunyi, Gacor dan Fighter!
Dengan alasan yang sama, kicaumania rumahan juga sering melakukan pemasteran, agar burung burung memiliki banyak variasi kicauan saat di rumah.
Secara singkat waktu yang tepat memaster burung adalah saat masih trotolan dan saat burung mabung. Namun, tak sedikit kicaumania yang kesulitan melatih momongannya dengan suara yang diinginkan. Masalah yang kerap muncul adalah lamanya proses pemasteran. Bahkan ada burung yang dimaster berbulan-bulan tetap tidak bisa meniru suara masteran yang kerap didengarnya. Tanpa dibekali pengetahuan mengenai cara memaster burung secara efektif tentu hasilnya tidak maksimal. Sebagai panduan, berikut ini beberapa tips dan teknik mengenai cara memaster burung kicauan secara efektif.
Baca juga: Cara Gampang Bedakan Ciri Betina atau Jantan Burung Murai Batu Anakan Trotol
1. Cara memaster burung menggunakan burung asli
Pemasteran dengan memanfaatkan burung asli/burung master masih populer dikalangan kicaumania. Namun cara ini membutuhkan dana yang tidak sedikit, karena burung masteran harus berada pada posisi gacor, otomatis harga burung master tersebut pastinya relatif mahal. Beberapa jenis burung yang kerap digunakan sebagai master antara lain lovebird, kapas tembak, cucak jenggot, cililin dan gereja. Burung-burung tersebut memiliki suara kicauan berupa tembakan rapat dengan irama cepat. Pemasteran menggunakan burung asli/burung masteran bisa efektif jika dilakukan dengan cara-cara berikut :
- Tempatkan burung yang akan dimaster dalam ruangan yang berisi satu atau beberapa jenis burung masteran.
- Burung yang dimaster sebaiknya dikerodong dan digantang tidak jauh dari burung masternya.
- Dengan dikerodong, burung yang dimaster tidak dapat melihat burung masternya, hanya mendengar suaranya saja. Hal ini dipercaya sangat membantu mempersingkat waktu pemasteran
- Setelah suara masternya masuk, bisa diganti menggunakan burung master lainnya.
2. Cara memaster burung menggunakan suara mp3
Pemasteran menggunakan mp3 player saat ini juga digemari, karena biaya yang relatif murah. Dengan modal koneksi data, kita bisa mendownload audio-audio burung master dengan format mp3 yang banyak bertebaran di dunia internet. Namun, pemasteran menggunakan mp3 membutuhkan juga beberapa persyaratan agar hasilnya lebih efektif, yaitu :
- Suara mp3 harus berkualitas, jernih, bersih dari noise atau suara lain yang mengganggu.
- Atur volume perangkat dengan tepat, agar tidak terlalu keras yang justru membuat burung tidak nyaman. Dan bahkah teralu lirih, yang berakibat burung tidak bisa mendengar dan merekan suara master yang disajikan.
- Jarak antara perangkat pemutar mp3 dan burung yang dimaster tidak terlalu jauh. Posisi yang paling bagus adalah meletakkan hal tersebut di bawah sangkar burung.
Keuntungan pemasteran menggunakan suara mp3 adalah kita dapat memutarkan beberapa rekaman burung yang berbeda (suara kombinasi) dalam satu sesi pemasteran. Namun dibutuhkan juga beberapa kondisi khusus agar hasilnya bisa berjalan efektif, yaitu :
- Tidak menggabungkan lebih dari 3 suara burung salam satu sesi pemasteran.
- Berikan jeda waktu selama 3-5 menit dari masing-masing suara masterannya.
- Proses pemasteran dilakukan setiap hari yaitu siang dan sore, dengan waktu kurang lebih 90 menit.
- Pemasteran dilakukan selama 1-2 bulan agar seluruh masteran bisa dikuasai burung.
3. Pemasteran dengan satu suara burung saja
Jika ingin melakukan pemasteran dengan satu jenis suara burung saja, maka teknik yang bisa dilakukan kicau mania adalah sebagai berikut :
- Suara cililin berdurasi 2 menit membutuhkan jeda 5 menit dan diputra berulang selama 90-120 menit setiap hari (siang dan sore) selama 1 bulan.
- Suara burung gereja berdurasi 2 menit diberikan jeda 3 menit, diputar secara berulang selama 90 menit setiap hari (pagi, siang, sore) selama 1 bulan.
- Suara lovebird berdurasi 2 menit atau lebih diberikan jeda 5 menit, diputar secara berulang selama 90-120 menit setiap hari (siang dan sore) selama 1 bulan.
- Suara cucak jenggot berdurasi 2 menit diberikan jeda 5 menit, diputar selama 90-120 menit setiap hari (siang dan sore) selama 1 bulan.
- Suara jalak rio berdurasi 2 menit diberikan jeda 3 menit, diputar berulang selama 90 menit setiap hari (siang, sore) selama 1 bulan. (one)
Media Liputan Indonesia
DIATUR OLEH UNDANG - UNDANG PERS
No. 40 Thn. 1999 Tentang Pers
HAK JAWAB- HAK KOREKSI-HAK TOLAK
Kirim via:
WhatsApps / SMS:08170226556 / 08123636556
Email Redaksi:
NewsLiputanIndonesia@gmail.com
PT. LINDO SAHABAT MANDIRI
Tunduk & Patuh Pada UU PERS.
Komentar