Diduga Tersangka Tidak Ditahan, Polda Jatim Amankan Bego Tambang Ilegal Bedewang BWI

Liputan Indonesia || Banyuwangi - Maraknya bencana alam yang menyebabkan banjir, tanah longsor hingga bencana lainnya, Polda Jawa Timur melalui Subdit Tipidter Ditreskrimsus terpaksa melakukan penutupan tambang galian C sirtu (pasir dan batu) ilegal, di Desa Bedewang, Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi.

Terkait adanya dugaan illegal mining UU minerba, berdasarkan informasi di lapangan inisial CL (red.) menyampaikan bahwa Polda Jawa Timur telah menindak tambang terduga milik Awi di Banyuwangi.

"Untuk alat berat excavator di titipkan di Polresta, dan tersangka belum ditahan," kata CL, Selasa (16/11/2021).

Masih CL, penangkapan yang dilakukan Polda Jatim langsung mengamankan barang bukti di lokasi.

"Tim yang memimpin penangkapan dari Polda pak imam mujali," imbuh CL.

Mengantisipasi kejadian bencana alam, iklim yang masih rentan, diharapkan TNI, Polri, instansi Pemerintah melakukan penegakan hukum illegal mining yang rawan dan mengakibatkan bencana alam di Jatim.

Rizal Diansyah selaku Sekjen Rumah Kreasi Indonesia Hebat (RKIH) Jatim menyampaikan, dalam hal penambangan pasil ilegal, pasti terdapat pemodal yang besar. Pelaku usaha penambangan pasir dapat ditangkap karena menjalankan usaha Pertambangan Mineral dan Batu Bara tanpa izin/ilegal, jenis pasir yang tanpa ada izin dari pemerintah.

"Kondisi alam rusak akibat ulah segelintir pihak yang tidak bertanggung jawab. Lingkungan yang ada saat ini sudah terlalu parah di rusak oleh segelintir orang yang mengambil keuntungan finansial. Ini bisa saja tidak melakukan pajak daerah," kata Rizal.

Perlu diketahui, pelaku tersebut dapat disangkakan melanggar Pasal 158 UU RI No. 3 tahun 2020 tentang perubahan UU RI No. 4 tahun 2009 tentang Mineral dan Batu Bara Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHPidana. Ancaman hukuman pidana 5 tahun penjara dan denda uang sebanyak  Rp 100 miliar, bersambung.

---

Penulis : Tjandra 

Baca juga:
"Berita Terbaru Lainnya"