Liputan Indonesia || Jakarta - Lembaga survei LSI Denny JA mengungkapkan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri sebagai queen maker dalam Pilpres 2024. Lantas, bagaimana komplikasinya jika Puan Maharani ditetapkan sebagai capres 2024 dari PDIP?
Hasil survey Ganjar Pranowo dan Tri Rismaharini lebih mendominasi dari partai PDI-P untuk pasangan Capres-Cawapres 2024.
Peneliti senior LSI Denny JA, Adjie Alfaraby, menjelaskan saat ini elektabilitas Puan Maharani saat ini berdasarkan survei sebesar 2 persen. Jika ditetapkan sebagai capres PDIP, Puan masih tak layak dan berpotensi kalah dengan pasangan lain.
"Kalau kemudian PDIP dan Ibu Megawati sebagai queen maker menetapkan Mbak Puan Maharani sebagai calon presiden PDIP di 2024, maka risikonya adalah ada potensi capres PDIP akan dikalahkan oleh capres yang lain, karena belum layak jadi Presiden," kata Adjie saat jumpa pers virtual, Kamis (17/6/2021).
Potensi Puan Maharani kalah ini dapat menghilangkan kesempatan PDIP untuk memenangkan pemilu tiga kali berturut-turut. Namun, Adjie menjelaskan, pengecualian jika H-1 tahun Pilpres 2024 elektabilitas Puan menanjak, peluang menang terbuka lebar.
"Namun kami memberikan disclaimer bahwa hal ini bisa berubah kalau H-1 tahun atau menjelang kita bisa hitung kurang lebih bulan-bulan Januari atau Februari 2023, kalau kemudian elektabilitas Puan Maharani di atas 25 persen, kondisinya bisa berubah. Artinya, Mbak Puan punya peluang untuk menjadi capres yang kuat yang diusung PDIP," imbuhnya.
Penulis : one
Peneliti senior LSI Denny JA, Adjie Alfaraby, menjelaskan saat ini elektabilitas Puan Maharani saat ini berdasarkan survei sebesar 2 persen. Jika ditetapkan sebagai capres PDIP, Puan masih tak layak dan berpotensi kalah dengan pasangan lain.
"Kalau kemudian PDIP dan Ibu Megawati sebagai queen maker menetapkan Mbak Puan Maharani sebagai calon presiden PDIP di 2024, maka risikonya adalah ada potensi capres PDIP akan dikalahkan oleh capres yang lain, karena belum layak jadi Presiden," kata Adjie saat jumpa pers virtual, Kamis (17/6/2021).
Namun Puan memiliki tingkat pengenalan atau popularitas cukup tinggi, sebesar 61 persen. Puan memiliki potensi untuk meningkatkan elektabilitasnya.
"Mbak Puan masih punya potensi untuk menaikkan elektabilitasnya, karena popularitasnya masih kurang, dan di angka 61 persen," ujarnya.
Potensi Puan Maharani kalah ini dapat menghilangkan kesempatan PDIP untuk memenangkan pemilu tiga kali berturut-turut. Namun, Adjie menjelaskan, pengecualian jika H-1 tahun Pilpres 2024 elektabilitas Puan menanjak, peluang menang terbuka lebar.
"Namun kami memberikan disclaimer bahwa hal ini bisa berubah kalau H-1 tahun atau menjelang kita bisa hitung kurang lebih bulan-bulan Januari atau Februari 2023, kalau kemudian elektabilitas Puan Maharani di atas 25 persen, kondisinya bisa berubah. Artinya, Mbak Puan punya peluang untuk menjadi capres yang kuat yang diusung PDIP," imbuhnya.
Penulis : one
Media Liputan Indonesia
DIATUR OLEH UNDANG - UNDANG PERS
No. 40 Thn. 1999 Tentang Pers
HAK JAWAB- HAK KOREKSI-HAK TOLAK
Kirim via:
WhatsApps / SMS:08170226556 / 08123636556
Email Redaksi:
NewsLiputanIndonesia@gmail.com
PT. LINDO SAHABAT MANDIRI
Tunduk & Patuh Pada UU PERS.
Komentar