Liputan Indonesia || Jabar, - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengunjungi Balai Kota Bandung setelah mendengar kabar Walikota Bandung Yana Mulyana terjaring operasi tangkap tangan yang dilakukan Komisi Pemberantasan atau KPK.
Dia memerintahkan Sekda Kota Bandung untuk tetap melayani publik, khususnya jelang mudik dan lebaran. Pria yang akrab disapa Emil ini mengaku sangat sedih mengenai kabar tersebut. Terlebih dirinya merupakan mantan Walikota Bandung.
"Sebagai gubernur, saya sangat prihatin. Sebagai mantan Wali Kota Bandung, saya sangat sedih, susah diceritain perasaannya saat ini," kata Ridwan Kamil seusai menghadiri acara Grebek Pasar Kosambi bersama Kementerian Perdagangan di Pasar Kosambi, Kota Bandung, Sabtu (15/4).
Pada Sabtu pagi, Ridwan Emil mengunjungi Balai Kota Bandung untuk bertemu dengan sejumlah pihak di Pemkot Bandung terkait OTT Wali Kota Yana Mulyana. "Sebagai kedinasan sangat prihatin, sebagai pribadi yang dulu ngurusin Kota Bandung reformasi segala rupa, urusin Bandung ini. Tadi saya ke sana," kata dia.
Pelayanan Publik Tidak Terganggu Emil juga menitipkan kepada jajaran organisasi perangkat daerah di Pemkot Bandung agar pelayanan publik tetap berjalan maksimal walaupun Wali Kota Bandung Yana Mulyana terjaring OTT KPK. "Insyaallah tidak terganggu karena saya arahkan Sekda Kota Bandung Pak Ema untuk segera mengambil keputusan apalagi menjelang mudik. Lebaran butuh koordinasi lapangan yang luar biasa, jadi Insyaallah tidak akan terganggu," katanya.
Sebelumnya, Wali Kota Bandung Yana Mulyana terjaring operasi tangkap tangan oleh Komisi Pemberantasan (KPK) pada Jumat (14/4) malam.
"Kegiatan tangkap tangan dilakukan tim KPK dari (Jumat) siang hingga Jumat malam. Beberapa orang yang ditangkap di antaranya, benar, wali kota Bandung," kata Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri di Jakarta, Sabtu. Ali mengatakan, OTT tersebut digelar dalam rangka penindakan terhadap kasus dugaan tindak pidana korupsi suap. "Diduga terkait suap pengadaan CCTV dan jasa penyedia jaringan internet," katanya.
Menurut Ali, Yana Mulyana dan pihak yang terjaring OTT tersebut selanjutnya akan dibawa ke Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, untuk menjalani pemeriksaan lanjutan. Penyidik lembaga antirasuah tersebut selanjutnya akan segera mengumumkan status para pihak yang terjaring OTT dalam tempo 1x24 jam. "Akan disampaikan perkembangannya segera," ujar Ali Fikri.
"Sebagai gubernur, saya sangat prihatin. Sebagai mantan Wali Kota Bandung, saya sangat sedih, susah diceritain perasaannya saat ini," kata Ridwan Kamil seusai menghadiri acara Grebek Pasar Kosambi bersama Kementerian Perdagangan di Pasar Kosambi, Kota Bandung, Sabtu (15/4).
Pada Sabtu pagi, Ridwan Emil mengunjungi Balai Kota Bandung untuk bertemu dengan sejumlah pihak di Pemkot Bandung terkait OTT Wali Kota Yana Mulyana. "Sebagai kedinasan sangat prihatin, sebagai pribadi yang dulu ngurusin Kota Bandung reformasi segala rupa, urusin Bandung ini. Tadi saya ke sana," kata dia.
Pelayanan Publik Tidak Terganggu Emil juga menitipkan kepada jajaran organisasi perangkat daerah di Pemkot Bandung agar pelayanan publik tetap berjalan maksimal walaupun Wali Kota Bandung Yana Mulyana terjaring OTT KPK. "Insyaallah tidak terganggu karena saya arahkan Sekda Kota Bandung Pak Ema untuk segera mengambil keputusan apalagi menjelang mudik. Lebaran butuh koordinasi lapangan yang luar biasa, jadi Insyaallah tidak akan terganggu," katanya.
Sebelumnya, Wali Kota Bandung Yana Mulyana terjaring operasi tangkap tangan oleh Komisi Pemberantasan (KPK) pada Jumat (14/4) malam.
"Kegiatan tangkap tangan dilakukan tim KPK dari (Jumat) siang hingga Jumat malam. Beberapa orang yang ditangkap di antaranya, benar, wali kota Bandung," kata Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri di Jakarta, Sabtu. Ali mengatakan, OTT tersebut digelar dalam rangka penindakan terhadap kasus dugaan tindak pidana korupsi suap. "Diduga terkait suap pengadaan CCTV dan jasa penyedia jaringan internet," katanya.
Menurut Ali, Yana Mulyana dan pihak yang terjaring OTT tersebut selanjutnya akan dibawa ke Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, untuk menjalani pemeriksaan lanjutan. Penyidik lembaga antirasuah tersebut selanjutnya akan segera mengumumkan status para pihak yang terjaring OTT dalam tempo 1x24 jam. "Akan disampaikan perkembangannya segera," ujar Ali Fikri.
Penulis : red
Media Liputan Indonesia
DIATUR OLEH UNDANG - UNDANG PERS
No. 40 Thn. 1999 Tentang Pers
HAK JAWAB- HAK KOREKSI-HAK TOLAK
Kirim via:
WhatsApps / SMS:08170226556 / 08123636556
Email Redaksi:
NewsLiputanIndonesia@gmail.com
PT. LINDO SAHABAT MANDIRI
Tunduk & Patuh Pada UU PERS.
Komentar