Liputan Indonesia || Jakarta, - Polisi akan memeriksa masinis kereta api terkait kematian Kasat Narkoba Polres Jaktim AKBP Buddy Alfrits Towoliu, pada Sabtu (29/4) pagi. AKBP Buddy diduga meninggal dunia tertabrak kereta api jarak jauh di perlintasan wilayah Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur.
Penulis : one
"Sejauh ini ada satu saksi dari pihak masinis dalam hal ini akan dilakukan proses pengambilan keterangan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko dikutip Minggu (30/4).
Selain masinis, polisi juga akan memeriksa keluarga AKBP Buddy untuk menyelidiki kematian perwira menengah polisi tersebut. Penyelidikan ini dilakukan Ditreskrimum Polda Metro Jaya bersama Polres Metro Jakarta Timur.
"Penyelidikan dan pendalaman ini dilakukan secara induktif dan deduktif, secara juga baik itu di tempat kejadian perkara secara eksternal juga didapat keterangan-keterangan dan juga kita akan mendalami secara internalnya pihak keluarga," ujar dia.
AKBP Buddy Sempat ke Polres Sebelum Diduga Bunuh Diri
Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Leonardus Harapantua Simarmata menyebutkan, Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Timur AKBP Buddy Alfrits Towoliu sempat ke Polres Metro Jakarta Timur sebelum ditemukan meninggal dunia. Korban saat itu sedang mengenakan sepatu pakaian dinas lengkap (PDL).
"Almarhum atau korban adalah Kasat Resnarkoba Polres Metro Jakarta Timur. Korban sebelumnya datang ke Polres mengenakan pakaian semi dinas," kata Leonardus, Sabtu (29/4).
Korban diduga tewas tertabrak kereta api jarak jauh di perlintasan wilayah Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur. Korban diduga tertabrak kereta api (KA) 320 Tegal Bahari pada Sabtu (29/4) sekira pukul sekira pukul 09.32 WIB.
"Patut diduga bunuh. Sementara ini dalam proses penyelidikan. Untuk motif masih didalami," ujar Trunoyudo.
Keluarga Minta Polisi Usut Penelepon Kasat Narkoba Polres Jaktim Sebelum Tewas
Keluarga Kasat Narkoba Polres Jakarta Timur AKBP Buddy Alfrits Towoliu mempercayakan kepada aparat kepolisian untuk mencari tahu siapa penelepon Buddy sebelum ditemukan tewas. Keluarga menduga ada pihak yang menelepon Buddy sebelum ditemukan tewas di rel kereta kawasan Jatinegara, Jakarta Timur.
AKBP Buddy diduga tewas tertabrak kereta api jarak jauh di perlintasan wilayah Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, pada Sabtu (29/4) sekira pukul 09.32 Wib.
"Jadi kami mohon lewat teman-teman media, medsos, supaya berhenti lah menuduh. Kita berikan kepercayaan ke kepolisian untuk usut tuntas siapa yang menelepon terakhir itu. Sampai dia suruh berangkat sampai dia meninggal," kata Cyprus A. Tatatli, paman dari AKBP Buddy Alfrits Towoliu kepada wartawan di RS Polri Keramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (29/4).
Saat ditanyakan apakah keluarga bakal membuat laporan atas kecurigaan tewasnya AKBP Buddy, Cyprus mengatakan pihaknya masih menunggu kedatangan istri dari AKBP Buddy.
"Itu salah satu keluarga mau nunggu istrinya datang, supaya langkah-langkah upaya hukum apa umpamanya, mereka laporan dengan kereta itu seperti apa. Kedua yang tadi menduga karena ada menelepon seseorang itu, tidak lama setelah menelepon seseorang itu, tidak sejam tahu-tahu sudah meninggal, singkat sekali," sebutnya.
Keluarga Duga Kasat Narkoba Polres Jaktim Dibunuh Lalu Dibuang di Rel Kereta
Keluarga Kasat Narkoba Polres Jakarta Timur, AKBP Buddy Alfrits Towoliu menduga ada kejanggalan di balik tewasnya korban.
Paman AKBP Buddy Cyprus A. Tatali menduga ada pihak yang terlibat dalam kematian AKBP Buddy.
"Kami menduga juga jangan jangan ada permainan juga. Kami asumsikan," kata Cyprus kepada wartawan, Sabtu (29/4).
AKBP Buddy Diduga Dibunuh dan Dibuang di Rel KAI
Cyprus menduga, Buddy sengaja dibunuh lalu dibuang ke rel kereta api di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur. Keluarga curiga Buddy dibuang ke rel kereta untuk menghilangkan jejak aksi pembunuhan.
"Tak logis bagi kami bagi keluarga. Kalau menduga juga kalau ada perbuatan sebelumnya, dibunuh baru dibuang di tengah rel kereta, kan salah satu cara hilangkan jejak atau hilangkan jejak juga dibakar. Itu cara hilangkan jejak," terang paman Buddy.
Ditambah, pihak keluarga mendengar ada seseorang yang menelpon AKBP Buddy sebelum ditemukan tewas. Telepon seseorang tersebut membuat AKBP Buddy keluar dari kantor Polres Jaktim sebelum ditemukan tewas.
"Polres Metro Jakarta Timur ruang dia baru, untuk mau rehab ini tahu-tahu ada orang menelepon. Menelepon itu, setelah menelepon, beliau masih di ruangan dia dan tidak sampai satu jam setelah dia menelepon itu dia berangkat," ujar Cyprus.
Penulis : one
Media Liputan Indonesia
DIATUR OLEH UNDANG - UNDANG PERS
No. 40 Thn. 1999 Tentang Pers
HAK JAWAB- HAK KOREKSI-HAK TOLAK
Kirim via:
WhatsApps / SMS:08170226556 / 08123636556
Email Redaksi:
NewsLiputanIndonesia@gmail.com
PT. LINDO SAHABAT MANDIRI
Tunduk & Patuh Pada UU PERS.
Komentar