Oleh FUJI EKA PERMANA dari MAKKAH, ARAB SAUDI
MAKKAH -- Banyaknya jumlah jamaah haji lanjut usia (lansia) pada musim Haji 1444/2023 membuat Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menyiapkan fasilitas bus shalawat untuk jamaah lansia. Berbeda dengan bus shalawat biasa, pintu bus shalawat untuk jamaah dengan usia lanjut memiliki pintu lebih lebar dan bisa dilewati oleh kursi roda.
Kepala Pos Terminal Syeb Amir, Sugandi, menjelaskan pintu masuk bus bahkan bisa turun mendekati aspal untuk memudahkan jamaah turun. "Jadi mobil bus shalawat untuk jamaah haji lansia ini bisa turun (pijakan pada pintu masuk bus bisa turun mendekati aspal supaya kursi roda bisa naik dengan mudah ke dalam bus)," kata Sugandi saat ditemui Republika.id di Terminal Syeb Amir, Makkah, Arab Saudi, Selasa (6/5/2023).
Sugandi menjelaskan, kursi roda bisa masuk ke dalam bus kemudian jamaah haji lansia diangkat untuk duduk di kursi bus. Bus shalawat untuk lansia dinilai sangat bagus karena pijakannya bisa turun mendekati aspal. Ada juga jalan untuk kursi roda naik ke dalam bus. Ia menambahkan, bus shalawat untuk lansia juga suspensinya bagus. Bus juga bisa menahan getaran dengan sangat baik dan memiliki suspensi yang bagus. Menurut Sugandi, hal tersebut dibutuhkan karena jamaah haji lansia memiliki daya tahan tulang yang sudah tidak kuat lagi.
"Gerakan bus shalawat untuk lansia sangat bagus, karena bus untuk lansia tidak boleh ada gerakan yang sentak-sentak dan kasar," ujar Sugandi sambil menunjukkan pintu masuk bus yang bisa dilewati kursi roda.
Ia mengatakan, kursi bus shalawat untuk lansia juga lebih lebar dan dan luas. Kursi juga bisa dimiringkan ke belakang untuk bersantai. Untuk saat ini, dijelaskan Sugandi, sudah ada 73 bus shalawat yang beroperasi di terminal Syeb Amir. Menjelang puncak musim haji, akan ada sekitar 200 bus shalawat yang beroperasi di terminal Syeb Amir.
Sementara itu, bus shalawat untuk lansia yang bisa untuk kursi roda jumlahnya ada sekitar 20 bus. Namun, tidak semua lansia naik bus shalawat khusus lansia karena tidak semua lansia menggunakan kursi roda. Sugandi juga mengatakan petugas haji yang bertugas di Terminal Syeb Amir ada 30 orang dibagi tiga shift. Jadi satu shift ada 10 petugas yang bertugas, mereka akan mengatur sekitar 200 bus shalawat di puncak musim haji nanti. "Semoga kami diberikan kesehatan untuk melayani tamu Allah, melayani pak haji dan bu haji (jamaah haji)," ujar Sugandi.
Syukur Efendi (63 tahun) dan Wahidah (57), dua jamaah haji asal Balikpapan menyampaikan apresiasi terhadap layanan bus shalawat. Menurut mereka, fasilitas bus shalawat bagus dan terasa nyaman saat ditumpangi. "Walau penumpangnya baru dua orang, kalau waktunya sudah jalan, jalan ini bus," kata Syukur di dalam bus shalawat untuk lansia.
Walau penumpangnya baru dua orang, kalau waktunya sudah jalan, jalan ini busSYUKUR EFENDI Jamaah Asal Balikpapan
Terminal Syeb Amir akan digunakan oleh jamaah haji Indonesia yang berasal dari wilayah Jarwal, di antaranya Embarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG), Aceh (BTJ), Medan (KNO), Padang (PDG), Balik Papan (BPN). Dari wilayah Raudhah, di antaranya Embarkasi Solo (SOC) dan Surabaya (SOC). Serta wilayah Syisyah, di antaranya Embarkasi Kertajati (KJT), Makassar (UPG), Banjarmasin (BDJ), Palembang (PLM), Batam (BTH), Surabaya (SUB).
PPIH Arab Saudi menyiapkan layanan bus shalawat yang beroperasi 24 jam. Bus ini akan mengantar jamaah dari hotel di Makkah menuju Masjidil Haram, pulang pergi.
“Ada lima rute bus shalawat di Makkah sesuai wilayah hotel jamaah dengan tiga terminal, yaitu: Syib Amir, Bab Ali, dan Jiad,” ujar Kepala Seksi Layanan Kedatangan dan Kepulangan PPIH Daker Makkah, Edayanti Dasril, dalam keterangan tertulis yang didapat Republika.id, Senin (5/6/2023).
Rute pertama adalah Mahbas Jin - Bab Ali, yang merupakan rute bersama. Setiap negara yang jamaahnya melalui rute ini harus menyiapkan bus dan bisa digunakan seluruh jamaah haji dari berbagai negara. Rute berikutnya adalah Syisyah - Syib Amir, Raudhah - Syieb Amir, rute Jarwal - Syieb Amir, serta rute Misfalah – Jiad.
Untuk memudahkan jamaah mengenali bus milik Indonesia, setiap kendaraan dipasang stiker dengan desain dan warna yang berbeda-beda. Stiker itu berisi informasi rute, nomor rute, serta warna rute. “Format stiker ini dibuat untuk memudahkan jamaah. Jika ada jamaah yang tidak bisa membaca tulisan rute, bisa mengingat nomor atau warna,” kata Edayanti.
Tahun ini, ia menyebut bus-bus shawalat yang melayani jamaah di Mekkah berwarna hijau dan kuning. Untuk itu, setiap jamaah diingatkan untuk mengenali bus shawalatnya dengan baik.
Penulis : Republika
"Berita Terbaru Lainnya"
Media Liputan Indonesia
DIATUR OLEH UNDANG - UNDANG PERS
No. 40 Thn. 1999 Tentang Pers
HAK JAWAB- HAK KOREKSI-HAK TOLAK
Kirim via:
WhatsApps / SMS:08170226556 / 08123636556
Email Redaksi:
NewsLiputanIndonesia@gmail.com
PT. LINDO SAHABAT MANDIRI
Tunduk & Patuh Pada UU PERS.
Komentar